By: Imaduddin Bahi (Mr. JR)
Hak Asasi Manusia (HAM) pada hakikatnya harus terwujud semenjak dari kita lahir. Dengan adanya HAM, manusia tidak boleh membeda-bedakan status, golongan, keturunan, jabatan, dan sebagainya. Inilah layaknya kehidupan rakyat Patani, Tapi apakah rakyat Patani dapat menikmati hak-hak ini? Malah mereka bukan sahaja tidak mendapat hak-hak mereka bahkan mereka di perlakukan dengan kejam oleh pemerintah Thailand.
1. Hak untuk hidup, hak untuk memperoleh pendidikan,
2. hak untuk hidup bersama-sama seperti orang lain,
3. hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama,
4. hak untuk mendapatkan pekerjaan.
Inilah hak yang seharusnya mereka kecapi setelah mereka dilahirkan. Bagi rakyat biasa, mereka hanya menganggap ini hanya mimpi dan berharap suatu hari mereka akan menikmati kebebasan ini tapi bukan di dunia, yaitu di Syurga impian.
Pesan Sayyidina Ali : Taatilah hak-hak Allah dan hak-hak orang lain dan ajaklah keluarga dan teman-temanmuserta rakyat-rakyatmu untuk melakukan hal yang sama. Dan bila yang terjadi sebaliknya, maka kau sudah berbuat zalim, pada dirimu sendiri juga pada kemanusiaan. Pada saat itu,bukan hanya manusia, tapi juga Allah akan menjadi musuhmu. Siapa yang bagi Allah menjadi musuh, maka dia akan jatuh. Sampai akhirnya ia merasakan dosanya begitu dalam dan memohon dengan sangat ampunan dari-Nya.
Tidak ada yang lebih bisa mengubah nikmat Allah dan mempercepat azab-Nya selain tidakan zalim. Sungguh Allah mendengar doa orang-orang yang terzalimi dan Dia maha Mengawasi orang-orang yang berbuat zalim.
Mengikut pandangan mata kasar saya, inilah apa yang diperjuangkan oleh pejuang-pejuang di Patani. Demi sebuah arti yang digelar ‘kebebasan’ ini mereka rela mengorbankan harta dan nyawa. Walaupun nama-nama beliau tidak tercatat dimata dunia, walaupun nama mereka tidak disebut-sebut, dan walaupun kubur mereka tidak kelihatan tapi segala budi dan pengabdiannya pada agama itu disanjung oleh Allah dan mereka di tempatkan di tempat yang terhormat yaitu Syurga Firdaus yang abadi.
Wahai prajurit pembela agama! Demi Tuhan yang engkau imani, demi Nabi yang engkau muliakan, demi kitab suci yang engkau bentengkan, demi rakyat yang engkau lindungi. Kami disini yakin! Yakin! Yakin! Dan seyakin-yakinnya bahwa perjuanganmu tidak akan sia-sia, tidak akan terputus dengan pemergianmu, karena masih ramai pemuda yang menjerit kelaparan akan kebebasan yang sedang menyambung langkah-langkahmu sekarang ini.
Wahai penjajah sampah dunia! Dan atas nama Tuhan kau berlagak seperti Tuhan, kau runtuhkan azam pemuda kami, kau nodai fikiran kami, kau perkosa anak gadis kami, kau bunuh abang kami, kau tangkap bapa kami. Dengan tegas kami berkata. Kau harus takut! Takut! Takut! Setakutnya karena, para Pemuda Patani tumbuh sebelum patah, berganti sebelum hilang!!.