วันจันทร์ที่ 21 กุมภาพันธ์ พ.ศ. 2554

PERANG RAKYAT DI PATANI

Sejarah perang dalam sejarah perjalanan hidup manusia ada semenjak masa dahulu dan masa sekarang, perkembangan demi perkembangan sesuai dengan corak bumi dan tinkahlaku manusia didalam masanya masing-masing dalam menentu cara berperang, seiring dengan perkembang ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan oleh para ilmuan, baik yang ada dibarat dan ditimur, kesemua adalah untuk memajukan bangsa diri sendiri, dalam rangka bersaingan dan pertahanan sebuah wilayah yang mareka sedang huni didalamnya.

Sedih dah luka yang membawa pilu menghiris hati anak manusia bila peperangan terjadi dan kedamaian adalah harapan satu-satunya untuk membawa ketenangan didalam kehidupan, jiwa kecil dalam diri anak manusia tidak ada keinginan untuk berperang, akan tetapi jalan buntu dalam penyelesaian masalah, maka perang lah yang menjadi pilihan anak manusia dimuka bumi ini, dari zaman batu sampai pada zaman modern sekarang.

Ditanah meleyu patani sendiri pun sudah memasuki era baru, kadang kala orang megambarkan perang itu hanya angkatan perang yang berperang atau dengan kata mudah bertempur disebuah lapang terbuka yang jauh dari mata manusia ramai, tetapi perang sekarang bukan lagi peperangan antara dua belah pihak pasukan bersenjata yang saling beradu kekuatan persenjataan dan jumlah orangnya, sebab perang sekarang itu meliputi keseluruhan hidup manusia yang ada diwilayah itu, baik masalah budaya, bahasa, agama, adat, ideologi, ekonomi dan sebagainya, entah orang diwilayah itu mau berdiam diri atau bergerak, maka ahli pemikir militer terkemuka sepakat mengatakan bahwa perang sekarang adalah perang rakyat menyeleruh atau perang rakyat total.

Bangsa melayu patani sekarang sedang dalam keadaan perang total itu, tentu pula akan kita bertanya, siapakah lawan atau musuh bangsa melayu patani, maka setiap orang yang kenal akan sejarah bangsa sendiri akan mengatakan bahwa musuh bangsa melayu patani adalah bangsa siam, kenapa bangsa siam menjadi musuh bangsa melayu patani, dengan tidak ragu kita dapat berkata bahwa bangsa siam adalah penjajah, sebab pada tahun 1785 M. Bangsa melayu patani kalah perang sama bangsa siam, maka patani ditaklok dan dijajah, yang kalah tetap menjadi hina dalam tanah air sendiri, untuk menembus kehinaan itu adalah perang pula terhadap menjajah siam itu, barang siapa yang tidak mahu melawan dengan penjajah, yang mahu tetap mempelihara kehinaan itu, maka layak lah bagi mareka itu dipanggil sebagai putra dan putri yang mati sebelum jasad mati yang ditelan bumi dan dimakan cacing, kain kafan lah yang layak mareka pakai bukan baju kurung melayu atau kain sarung dan songkok.

Di Patani sekarang adalah perang rakyat, rakyat jelata bangkit dengan daya upaya dengan apa adanya untuk melawan bangsa penjajah siam, lalu akankah patani akan mendapat kemenangan disuatu hari nanti, menang atau tidak menang itu bukan hal utama yang patut kita bicarakan, tembusan rasa hina kepada kehormatan bangsa melayu patani itu lah yang wajib semua penghuni dibumi patani barakan, tentu pula bira bara sudah menyala dengan bulat dan merah, lambat lau bangsa penjajah akan angkat kaki dari bumi patani, ketotalan yang wajib orang melayu patani membangun bersama-sama, bagaimana rasa kita dan sikap kita terhadap bangsa penjajah. Dengan ketotalan itu lah patani akan sempurna dalam perang rakyat, yang patut pada adat ilmu politik dan ilmu setratigi militer dapat memberi bahasa yang sama bahwa patani menang perang dengan penjajah siam.

menambah kesedaran untok umat yang satu tujuan

Jihad di Fathoni semarak menyala


Wajib kita bangkit bangun membela


Berkorban harta jiwa dan raga


Gigih berjuang semangat merdeka


Andai kita tak sanggup berjuang


Umat Fathoni dirantai kehinaan


Umat Fathoni dibelanggu penjajahan


Umat Fathoni dilaknat tuhan


Umat Fathoni jangan lekas putus asa


Sebab Allah bersama kita


Mendaulat hukum Allah di bumi pusaka


Itulah harapan dan cita-cita


Insya Allah bumi Fathoni merdeka


Insya Allah bumi Fathoni Allah redha janganlah simpan untok seorang diri